Dampak Pengajaran Animasi Terhadap Tingkat Ketrampilan
Menterjemahkan
Absrak
Penelitaian ini
bertujuan menguji efek dari gambar mati dan gambar animasi terhadap ketrampilan
menterjemahkan Bahasa Inggris. Peneliti berusaha mencari tahu model
pembelajaran yang mana yang lebih efektif dalam meningkatkan ketrampilan
menterjemahkan kosa kata dan kalimat Bahasa Inggris dengan baik. Penelitian ini
dilakukan pada siswa SMK N 2 Salatiga. Mereka dibagi menjadi dua kelompok.
Kelompok satu, yang merupakan kelompok kontrol, diajar dengan cara tradisional,
yaitu diberi gambar mati, sementara kelompok eksperimental diajar dalam
lingkungan multimedia, menggunakan gambar animasi/gambar hidup. Kemudian diadakan
pra tes dan post tes supaya bisa mendapatkan data yang diperlukan. Hasil dari
kedua tes itu dianalisa menggunakan Paired
Sample T-test. Peneliti berhipotesa bahwa penggunaan multimedia
meningkatkan ketrampilan menterjemahkan makna kosa kata dan kalimat Bahasa
Inggris daripada menggunakan gambar mati . Penemuan penelitian ini mendukung
hipotesa peneliti, yaitu gambar hidup lebih efektif untuk menterjemahkan makna
kosa kata yang belum diketahui daripada gambar mati. Rekomendasi untuk
penelitian lebih lanjut diberikan.
A. Pendahuluan
Penelitian
menunjukkan bahwa tanpa pengetahuan yang mencukupi akan kosa kata dan kalimat
Bahasa Inggris yang relevan, siswa mengalami kesulitan menterjemahkan kosa kata
dan kalimat (Harley, 1996). Harley mencatat bahwa pengetahuan makna kosa kata
dan kalimat sangatlah mendasar bagi perkembangan kemahiran bahasa Inggris.
Sementara banyak peneliti setuju akan
pentingnya ketrampilan menterjemahkan Bahasa Inggris dalam pencapaian akademis
dan kemahiran bahasa Inggris, Ide para peneliti tentang bagaimana kosa kata Bahasa Inggris seharusnya
dipelajarai sangatlah beragam. Penelitian ini bertujuan menentukan
keefektifitasan menggunakan animasi berlingkungan multimedia termasuk movies dalam
ketrampilan menterjemahkan Bahasa Inggris.
Salah satu faktor
yang penting ialah kebutuhan akan metoda pedagogis yang efektif untuk mengajar
kosa kata Bahasa Inggris. Metoda pedagogis tradisional untuk ketrampilan
menterjemahkan Bahasa Inggris termasuk daftar kata, penggunaan kamus, Lembar
Kerja Siswa, materi buatan guru, diskusi kelompok, dan visual seperti tradisional
dan obyek nyata. Namun, pengembangkan metoda pedagogis efektif untuk
akuisisi kosa kata Bahasa Inggris terus
diperhatiakan dan dijajaki (Ihenacho, 1997).
Satu pedagogi yang
menarik banyak peneliti adalah computer-assisted
language learning (CALL). Banyak praktisi telah menyatakan bahwa tekhnologi
ini memiliki potensi untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa. Walaupun bidang
ini terbilang masih baru, banyak guru Bahasa Inggris dan praktisi sedang
menguji penggunaannya sebagai komponen penting dalam pengajaran Bahasa Inggris.
Salah satu penggunaan potensial dari CALL yang telah banyak diperhatikan selama
beberapa tahun berlalu ialah bagaimana menggunakan multimedia dalam proses
belajar mengajar Bahasa Inggris. Multimedia dalam lingkungan komputer
menyiratkan kombinasi dari berbagai media teks, video, audio dan gambar2
atau kombinasi dari dua hal tersebut. Minat telah dipersempit menjadi penelitian
dampak menyajikan informasi melalui banyak modalitas di bidang Pembelajaran
Bahasa Inggris. Lagipula, efek dari penjelasan makna sebuah kata melalui
anotasi multimedia telah banyak diperhatikan.
B.
Identifikasi Masalah
1. Apakah pengajaran animasi efisien dan bermanfaat?
2. Apakah ada hubungan antara pengajaran animasi
dengan tingkat dan proses akuisisi bahasa?
3. Apa perbedaan pengaruh antara pengajaran animasi
dan gambarmati pada akuisisi siswa?
4. Apakah motivasi siswa juga berperan dalam akuisisi
bahasa?
5. Apa dampak pengajaran animasi terhadap proses
akuisisi Bahasa Inggris?
6. Apakah proses akuisisi bisa dimanipulasi dengan
pengajaran animasi.
7. Penelitian apa yang cocok dengan studi ini:
comparative, experimental, atau accuracy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar