Movies
dan Print Screen Meningkatkan Aktivitas
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan
pengalaman mengajar di SMK N2 Salatiga, penulis menemukan masalah yang muncul
akibat kurangnya
kegiatan
siswa dalam mendeskripsikan karakter
benda dan orang dalam Bahasa Inggris. Kompetensi
dasar yang harus dicapai adalah siswa dapat menjelaskan ciri-ciri orang dan
benda dalam Bahasa Inggris. Dalam kompetensi dasar tersebut, terdapat indikator
yang harus dicapai oleh siswa, dan materi yang harus diajarkan oleh guru.
Kompetensi tersebut akan tercapai dengan baik apabila siswa telah memenuhi indikator.
Dari pengalaman mengajar
penulis,
kelemahan siswa tidak terletak pada semua indikator. Pada indikator mendiskripsikan
orang yang terkait dengan ciri-ciri, kualitas, dan aktifitasnya, siswa tidak
dapat mendeskripsikan dengan tepat karena kekurangan kosa kata atau vocabulary
yang sesuai dengan konteksnya. Tidak tercapainya indikator tersebut dapat juga
disebabkan karena teknik pembelajaran dan media yang kurang relevan, disamping
itu biasanya penulis menggunakan teknik ceramah dan hanya menjelaskan materi
dengan media white board dan spidol.
Berkenaan dengan hal tersebut rasanya tidak sesuai jika pembelajaran pendeskripsian
orang dan benda hanya menggunakan metode ceramah, hal itu berdampak pada
menurunnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan di atas maka perlu diadakan penelitian tindakan kelas tentang
media “Movies and Print screen” Sebagai Upaya Meningkatkan Aktifitas dan Hasil
Belajar Bahasa Inggris pada Materi Describing Thing and People di Kelas X
TKJ SMK Negeri 2 Salatiga Tahun
Pelajaran 2011/2012. “Movies” adalah film berbahasa Inggris
yang diputar dengan DVD player, sehingga bisa ditampilkan subtitle, supaya
siswa bisa menyerap kosa kata berdasarkan konteks, biasanya disampaikan di
Laboratorium Bahasa yang dilengakapi dengan LCD dan screennya, PC dan peralatan
audio visual .
“Print screen” adalah mencetak tampilan di desktop ke dalam RAM dan kemudian
ditampilkan kembali ke dalam word processor, sehingga bisa di deskripsikan
dengan pengolah kata tersebut .
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan di atas maka perlu diadakan penelitian
tindakan kelas tentang media “Movies dan Print screen” Sebagai Upaya
Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Bahasa Inggris pada Materi Mendeskripsikan
Orang dan Benda di Kelas X TKJ SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012 “
B.
Identifikasi Masalah
·
Mengapa aktivitas belajar siswa rendah?
·
Mengapa hasil belajar siswa rendah?
·
Faktor-faktor apa yang menyebabkan
aktivitas dan hasil belajar siswa rendah?
·
Bagaimana cara meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa?
·
Apa yang harus digunakan oleh guru agar
aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat?
C.
Pembatasan Masalah
Diperlukan
adanya pembatasan masalah agar penelitian lebih terfokus. Dalam penelitian ini penulis membatasi
masalah yang diteliti yaitu:
• Aktivitas belajar Bahasa Inggris pada materi Mendeskripsikan
Orang dan Benda Kelas X TKJ SMK Negeri 2
Salatiga Semester 1 tahun pelajaran 2011/2012.
Aktivitas belajar dibatasi pada aspek diskusi, kerjasama, dan keaktifan.
• Hasil
belajar Bahasa Inggris pada
materi Mendeskripsikan Orang dan
BendaKelas X TKJ SMK Negeri 2 Salatiga Semester 1 tahun pelajaran 2011/2012.
Hasil belajar dibatasi
pada aspek pemahaman
dan penerapan konsep
pada ranah kognitif.
D.
Rumusan Masalah
- Apakah melalui
penggunaan Movies dan Print
screen dapat meningkatkan aktivitas belajar Bahasa Inggris pada
materi Mendeskripsikan Orang
dan Benda kelas X TKJ SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012?
- Apakah melalui
penggunaan Movies dan Print
screen dapat meningkatkan hasil
belajar Bahasa pada
materi Mendeskripsikan Orang
dan Benda kelas X TKJ SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012?
E.
Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk
meningkatkan aktivitas belajar Bahasa
Inggris pada materi Mendeskripsikan Orang dan Benda kelas X TKJ SMK
Negeri 2 Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Untuk
meningkatkan hasil belajar Bahasa pada
materi Mendeskripsikan Orang dan
Benda kelas X TKJ SMK Negeri 2 Salatiga
Tahun Pelajaran 2011/2012.
F.
Manfaat Penelitian
a.
Media MOVIES DAN PRINT SCREEN diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran baik
secara teoritis maupun praktis, yaitu dapat
- Memberikan
contoh cara mengucapkan kata dengan benar.
- Untuk mempermudah memahami dan menghafal kosa kata Bahasa Inggris
- Biasanya pendeskripsian orang dan
benda disampaikan secara teoritis, dengan menggunakan media ini siswa
dapat memperoleh pemahaman nyata dengan praktek mendeskripsikan orang dan
benda
- Sebagai
bahan kajian bagi penentu kebijaksanaan khususnya bagi penentu
kebijaksanaan pada Dinas Pendidikan
- Sebagai media alat peraga bagi guru mata pelajaran Bahasa Inggris pada Describing People and Thing.
- Siswa dapat mengekspresikan diri
dalam suatu karya.
b.
Media MOVIES DAN PRINT SCREEN diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran baik
secara teoritis maupun praktis, yaitu dapat:
- Memberikan
contoh media yang dapat digunakan pada materi describing people and thing
- Untuk
mempermudah memahami dan menghafal kosa kata tentang karakter manusia dan
benda, baik karakter fisik maupun non fisik.
- Biasanya pendeskripsian manusia dan
benda disampaikan secara teoritis, dengan menggunakan media ini siswa
dapat memperoleh pemahaman nyata dengan praktek tentang
masalah-masalah yang berkaitan
dengan karakter benda dan manusia.
- Sebagai
bahan kajian bagi penentu kebijaksanaan khususnya bagi penentu
kebijaksanaan pada Dinas Pendidikan
- Sebagai media alat peraga bagi guru Bahasa Inggris Bahasa
Inggris pada materi Describing
People and Thing.
- Siswa dapat mengekspresikan diri melalui pendeskripsian orang dan benda dalam
Bahasa Inggris
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Movies dan Print screen
Britanica
Encyclopedia mendefinisikan movies adalah serangkaian fotografi berjalan,
diproyeksikan dengan kecapatan yang tinggi di layar melalui cahaya. Karena ada
fenomena optik yang dikenal sebagai “persistence of vision” yaitu dalam bentuk
film animasi, gambar berjalan, dan televisi, maka gambar ini memberikan ilusi
yang aktual, lembut, dan gerakan yang terus
menerus. (Britanica Encyclopedia)
Movies
merupakan media yang efektif untuk mendeskripsikan baik benda maupun orang.
Seni gambar berjalan ini sangtlah rumit sehingga perlu adanya kontribusi dari
hampir semua bentuk seni lainnya misalnya rekaman suara, fotografi dan optik.
Movies
merupakan salah satu seni tinggi yang paling baru. Karena ini merupakan bentuk
seni yang indah, maka banyak orang menyukai melihat movies sambil belajar
banyak hal darinya. Ini merupakan konsep belajar keindahan, yang artinya orang
akan senang belajar melalui movies, karena selain mendapat ilmu, mereka juga
bisa menikmati keindahan yang terkandung dalam movies itu.
Ada
beberapa unsur yang terkandung di dalam movies, dan salah satunya adalah unsur
sastra atau literatur yang disajikan dalam bentuk seni visual. Bentuk sastra
inilah yang sangat disukai oleh banyak kalangan. Mengingat kata “sastra” itu
sendiri bermakna tulisan indah, sehingga teks dalam bentuk subtitle dalam movies sangatlah
menyenangkan untuk dipelajari. Makna teks itu sendiri akan mudah dimengerti oleh
siswa karena teks itu disajikan beriringan dengan konteks visual yang terlihat
sangat nyata. Kualitas benda-benda dan orang akan sangat mudah dideskripsikan
karena digambarkan dengan tata pencahayaan, filter, dan property. Dengan
demikian story telling dengan teks
Bahasa Inggris bisa disampaikan dengan jelas.
2.
Memadukan movies dengan program bahasa
Margaret
Allan dalam bukunya berjudul “Teaching English with Video”, mengatakan bahwa
movies sebagai alat bantu mengajar bahasa mempunyai banyak kekuatan, yaitu
pertama, movies menyajikan “slices of
life”( potongan kehidupan), dimana dalam potongan kehidupan ini ada English
dialog yang bisa dipelajari oleh siswa. Siswa tidak hanya belajar teks di
subtitle saja, melainkan juga pengucapan dan efek suara yang disajikan secara
realis. Kedua, movies memotivasi siswa
untuk bicara. Ketika ada diskusi mengenai setting dan karakter dalam movies,
ada banyak kesempatan untuk mempraktekkan bahasa Inggris. Dalam kegiatan ini
ada kemungkinan terjadi perdebatan karena setiap siswa memiliki penafsiran yang
berbeda tentang apa yang mereka lihat di movies. Dengan kata lain, movies bisa
menjadikan perangsang untuk berkomunikasi dalam Bahasa Inggris dalam kelas. Ketiga,
movies bisa memberikan dukungan visual. Walaupun siswa tidak mengetahui makna
kosa kata dalam percakapan, mereka bisa menebak makna dengan bantuk gambar
visual sehingga bisa memahami apa yang dikomunikasikan. Dengan demikikan,
movies bisa membantu siswa membantu memahami pelajaran listening Bahasa Inggris. Movies membantu siswa berkonsentrasi
karena movies memberikan fokus perhatian sementara siswa mendengarkan. Margaret
mengatakan bahwa “The more exposure
learners have to the language, the better they are likely to learn”. Terjemahannya kira-kira seperti ini: lebih
sering siswa masuk dalam bahasa, lebih baik mereka belajar. Dia memberikan istilah “language bath in the classroom”, artinya secara harafiah ialah
siswa bisa mandi bahasa di kelas. Keempat,
movies memberikan menawarkan keberagaman dan hiburan. Movies membantu guru
memberikan lingkungan bahasa yang lebih kaya dan lebih beragam di dalam suasana
belajar siswa. Gabungan antara keberagaman bahasa, minat, dan hiburan bisa
memicu motivasi siswa dalam belajar.
Dengan demikan, sudah saatnya guru mulai memadukan movies dengan
silabus. Guru sebaiknya memulai mengorganisasi movies ke dalam silabus, karena
tidak semua materi movis ada kaitan dengan silabus. Oleh karena itu, perlu
menseleksi movie material yang bisa dipadukan dengan silabus. ( Allan,
Margaret, 1989)
3. Memadukan Movies and Print screen dengan Pelajaran
Materi
pengajaran yang berasal dari Movies beserta sinopsisnya sangat beragam. Guru
perlu memilih materi mana yang berkaitan dengan apa yang diajarkannya. Margaret
Allan menyarakan supaya dalam memilih materi ini disesuaikan dengan tahap-tahap
mengajar, yakni tahapan menyajikan, mempraktekan, menguatkan, dan menghasilkan
(Margaret Alan, 1989). Dalam tahap menghasilkan menurutnya siswa bisa
mendiskusikan atau mengkomunikasikan movies baik tertulis maupun lisan. Dalam
hal ini guru bisa mengamati dan mengevaluasi apa yang dikomunikasikan oleh
siswa tentang pendeskripsian movies yang sudah ditonton. Ini adalah kesempatan
yang bagus bagi guru untuk mengetahui seberapa fleksibel siswanya berkomunikasi
dalam Bahasa Inggris. Dalam tahap menyajikan materi atau contoh2 dari movies,
menurut Margaret, guru bisa menggunakan seperangkat komputer yang ditopang
dengan alat audio visual yang dihubungkan dengan LCD projektor sehingga siswa
bisa melihat dengan jelas. Yang perlu dipertimbangkan di sini ialah meteri
movies dan print screen yang disajikan harus sesuai dengan silabus yang
diajarkan dan harus serealistis mungkin sehingga mudah dicerna oleh siswa.
Sedangan dalam tahap menguatkan atau reinforcement,
Margaret berpendapat bahwa dalam tahap ini berbagai tekhnik digunakan untuk
bisa menghasilkan produk bahasa yang sudah diketahui siswa sebelum siswa
mencapai tahap kompetensi yang lebih sulit. Dengan kata lain satu kompetensi
harus dikuatkan terlebih dahulu sebelum menuju ke kompetensi yang lebih rumit.
2. Peralatan.
Untuk
memainkan Movies dan Print screen, dibutuhkan peralatan-peralatan ini:
1.
Komputer
atau Laptop yang dilengkapi dengan monitor dan speaker.
2.
DVD atau
VCD movies
3.
Software
pemutar DVD
4.
LCD
projektor.
5.
Modem
Internet
6.
Browser
Internet.
3. Denah Kelas atau Laboratorium
2.
Aktivitas Belajar
a. Aktivitas Belajar
Diedrich dalam
Nasution (1995) mengelompokkan aktivitas
siswa ke dalam kategori:
1.
Visual activities seperti membaca,
memperhatikan: gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan
sebagainya.
2.
Oral
activities seperti menyatakan,
merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat,
mengadakan interviuw, diskusi, interaksi dan sebagainya.
3.
Listening activities
seperti mendengarkan uraian,
percakapan, diskusi, musik,
pidato, dan sebagainya.
4.
Writing
activities seperti menulis
cerita, karangan, laporan,
angket, menyalin dan sebagainya.
5.
Drawing
activities seperti menggambar,
membuat grafik, peta,
diagram, pola dan lain sebagainya.
6.
Motor
activities seperti melakukan
percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi,
bermain, berkebun, memelihara
binatang, dan sebagainya.
7.
Mental
activities seperti menanggap,
mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat
hubungan, mengambil keputusan
dan lain sebagainya.
8.
Emotional activities
seperti menaruh minat,
merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup dan lain
sebagainya.
b. Aktivitas Belajar Bahasa Inggris
Aktivitas belajar Bahasa
Inggris meliputi membaca, memperhatikan gambar, menyatakan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat,
diskusi, interaksi, menanggap,
mengingat, memecahkan soal, menganalisis,
melihat hubungan, mengambil
keputusan, termasuk menganalisis dan melihat hubungan
antara gambar di print screen dengan deskripsi benda dan
orang. Aktivitas
belajar Bahasa Inggris difokuskan
pada diskusi, interaksi/kerjasama
dan keaktifan.
3.
Hasil Belajar Bahasa Inggris
a. Hasil Belajar
Hilgard
dalam Nasution (1995)
mengatakan belajar adalah
proses yang melahirkan atau
mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dari laboratorium atau
dalam lingkungan alamiah)
yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh
faktor yang tidak
termasuk latihan. Sedangkan Hilgard dan
Brower dalam Hamalik
(2004) mengemukakan belajar
sebagai perubahan melalui aktivitas, praktik dan pengalaman. Hasil
belajar siswa yang
diharapkan adalah kemampuan
lulusan yang utuh yang
mencakup kemampuan kognitif,
kemampuan psikomotor dan kemampuan
afektif atau perilaku.
Kemampuan kognitif adalah
kemampuan berpikir.
Kemampuan kognitif siswa
secara hirarkhis terdiri
dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis dan evaluasi.
Kemampuan psikomotor berkaitan
dengan keterampilan. Kemampuan psikomotor siswa
dikembangkan melalui kegiatan
praktik. Kemampuan afektif
meliputi perilaku sosial, minat, sikap, disiplin dan sejenisnya.
b. Hasil Belajar Bahasa Inggris
Hasil belajar
BAHASA INGGRIS dikelompokkan menjadi
dua aspek yaitu
aspek pemahaman dan penerapan
konsep. Aspek pemahaman dan
penerapan konsep mencakup semua sub ranah dalam ranah kognitif. Aspek
kinerja bebahasa Inggris mencerminkan
semua aktivitas yang melatih
dan mengembangkan baik
keterampilan komunikasi verbal dan non verbal,
aspek ini mencakup ranah psikomotor dan afektif.
B.
Kerangka berpikir
Pada
kondisi awal guru
belum menggunakan media,
aktivitas dan hasil
belajar Bahasa Inggris rendah. Agar hasil belajar Bahasa Inggris maka
diperlukan adanya tindakan
yang dilakukan guru,
yaitu guru menggunakan Movies dan
Print screen. Siklus pertama adalah
penggunaan Movies dan Print
screen secara kelompok, print screen diuraikan oleh guru, dilanjutkan dengan
siklus kedua penggunaan Movies dan Print screen secara kelompok
sinopsis
diuraikan oleh Siswa.
Dari siklus I dan siklus II diharapkan aktivitas dan hasil belajar meningkat.
Pada kondisi akhir
diduga melalui penggunaan
Movies dan Print screen maka aktivitas
dan hasil belajar Bahasa Inggris kelas X TKJ SMK Negeri 2 Salatiga pada
semester 1 tahun
pelajaran 2011/2012 dapat meningkat.
Gambar. Kerangka berpikir
C.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian
teori dan kerangka
berpikir tersebut, hipotesis
penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Penggunaan
Movies dan Print screen dapat meningkatkan aktivitas belajar materi
belajar Bahasa Inggris pada
materi Mendeskripsikan Orang dan
BendaKelas X TKJ SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Penggunaan
Movies dan Print screen dapat meningkatkan Hasil belajar Bahasa Inggris pada
materi Mendeskripsikan Orang dan
Benda Kelas X TKJ SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan selama 5 bulan, mulai bulan April sampai bulan Januari tahun 2013. Kegiatan yang dilakukan
meliputi:1. Menyusun rencana kegiatan 2. Menyusun instrumen penelitian 3 . Pengumpulan data dengan melakukan
tindakan: a. Siklus I b. Siklus II 4
Analisis data 5 Pembahasan/diskusi 6
Meyusun laporan hasil penelitian
2. Tempat Penelitian dilakukan di SMK Negeri 2
Salatiga di Jalan Parikesit Raya
B.
Subjek dan Obyek Penelitian
Subyek
dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X
TKJ SMK Negeri 2 Salatiga banyaknya siswa
35 . Obyek dalam penelitian
ini yaitu aktivitas
belajar Bahasa Inggris, hasil
belajar Bahasa Inggris dan pemanfaatan media pembelajaran Movies dan
Print screen.
C. Sumber Data
Dilihat
dari asalnya, data
dibedakan menjadi data
primer dan data
sekunder. Sumber data primer
diperoleh dari nilai
ulangan harian. Data
dari pengamat teman sejawat
termasuk data sekunder.
Sumber data sekunder
diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan kolaborator.
Dilihat dari bentuk data, ada dua macam data yaitu data kuantitatif dan kualitatif.
Data hasil belajar
merupakan data kuantitatif.
Data hasil pengamatan
aktivitas belajar merupakan data kualitatif. Dilihat dari
banyaknya data ada
6, yaitu data
kondisi awal tentang
aktivitas belajar siswa dan hasil
belajar siswa, data siklus I tentang aktivitas belajar Bahasa Inggris dan hasil belajar Bahasa Inggris, serta data
siklus II tentang aktivitas belajar dan hasil belajar Bahasa
Inggris. Data kondisi
awal tentang hasil
belajar ada di
daftar nilai. Data
kondisi awal tentang kreativitas
ada di buku catatan personal siswa.
D.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data.
a. Teknik dokumentasi
digunakan untuk mencari
data kondisi awal
aktivitas belajar Bahasa Inggris dan hasil belajar Bahasa Inggris
b. Teknik
pengamatan Teknik pengamatan
atau observasi digunakan
untuk memperoleh data aktivitas belajar Bahasa Inggris pada
siklus I dan II.
c. Teknik
tes. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar Bahasa Inggris
pada siklus I dan II.
2. Alat
pengumpulan data
a. Dokumen
daftar nilai untuk data hasil belajar kondisi awal.
b. Dokumen catatan
personal siswa untuk
data aktivitas belajar
Bahasa Inggris kondisi awal.
c. Lembar observasi/pengamatan untuk
mencari data aktivitas
belajar Bahasa Inggris siklus I.
d. Butir
soal tes tertulis untuk hasil belajar Bahasa Inggris siklus I.
e. Lembar observasi/pengamatan untuk
mencari data aktivitas
belajar Bahasa Inggris siklus II.
f. Butir
soal tes tertulis untuk hasil belajar Bahasa Inggris siklus II.
E.
Validasi Data
Validasi
diperlukan agar diperoleh data yang valid.
1.
Data aktivitas belajar Bahasa Inggris yang diperoleh melalui pengamatan
supaya diperoleh data yang valid
divalidasi dengan bantuan
kolaborasi dengan teman
sejawat (triangulasi sumber antara peneliti, teman sejawat selaku
kolaborator dan siswa).
2.
Data hasil belajar Bahasa Inggris supaya valid perlu dibuat kisi-kisi
sebelum soal disusun. Validasi dilakukan terhadap instrumen penilaian tes tertulis berupa penyusunan kisi-kisi
sehingga terpenuhi validitas teoretik, khususnya content validity.
F.
Analisis Data
Analisis
data menggunakan deskriptif
komparatif yang dilanjutkan
refleksi. Deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan data
kondisi awal, siklus I dan siklus II,
baik untuk aktivitas
belajar maupun hasil
belajar. Membandingkan data tidak
menggunakan statistik melalui
uji t melainkan
dengan cara mendeskripsikan. Refleksi
artinya menarik simpulan
berdasarkan deskriptif komparatif
kemudian dilanjutkan memberikan ulasan dan langkah tindak lanjut.
G.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja
dalam penelitian ini
dilihat dari peningkatan
aktivitas dan hasil belajar Bahasa Inggris melalui
pembelajaran dengan menggunakan Movies dan Print screen. Indikator keberhasilan direfleksikan dengan:
1. 60%
siswa mencapai rerata
skor aktivitas belajar
lebih besar dari
3,00 (kualifikasi baik) pada
siklus I dan
70% siswa mencapai
rerata skor aktivitas belajar lebih
besar dari 3,00
(kualifikasi baik) pada
siklus II. Skor
lebih besar dari 3,00
(kualifikasi baik) merupakan
skor aktivitas belajar
dalam skala maksimum 5.
2. 60%
siswa memperoleh nilai
hasil belajar ≥ 75 pada siklus
I dan 70%
siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 75 pada siklus II. Nilai 75 merupakan nilai ketuntasan minimal
(KKM) mata pelajaran Bahasa Inggris, sedangkan
60% ketercapaian pada siklus I dan 75% pada siklus II adalah
ketercapaian ideal yang diharapkan dalam penelitian ini
H.
Prosedur Tindakan
Penelitian
ini dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 2
siklus. Tindakan dalam
setiap siklus saling
berkaitan erat. Pada
siklus I pembelajaran dilakukan
dengan penggunaan Movies dan Print screen secara
kelompok dengan bentuk menonton materi movies dan mendeskripsikan materi yang disiapkan
oleh guru, sedangkan pada
siklus II materi pendeskripsian karakter Movies dan Print screen secara kelompok dibuat oleh siswa.
Siklus I dan II berlangsung pada 6 pertemuan (6 jam
pelajaran). Variabel yang
diteliti adalah penggunaan
Movies dan Print screen sebagai
penyebab serta aktivitas belajar dan hasil belajar sebagai akibat.
Langkah-langkah dalam tiap
siklus terdiri dari
(1) membuat perencanaan tindakan, (2)
melaksanakan tindakan sesuai
yang direncanakan, (3)
melakukan pengamatan
terhadap tindakan yang
dilakukan, dan (4)
merefleksi deskriptif komparatif.
Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:
Siklus I
1. Perencanaan (planning)
Peneliti menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran
yang dilengkapi dengan instrumen penilaian, Movies dan Print screen, dan
lembar pengamatan aktivitas belajar.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
A. Apersepsi
a. Guru menyiapkan
peserta didik secara
psikis dan fisik
untuk mengikuti proses
pembelajaran
b. Guru
memberikan pertanyaan awal untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai pendeskripsian orang dan benda.
c. Menjelaskan
cakupan materi
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
- Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok
kooperatif.
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
- Guru menjelaskan mengenai tujuan menonton Movies
dan Print screen
- Guru menjelaskan aturan menonton Movies dan Print
screen
- Guru menjelaskan bagaimana mendeskripsikan
orang dan benda melalui
bantuan Movies dan Print screen.
2. Elaborasi
- Guru memberi
kesempatan peserta didik
untuk berpikir, menganalisis, dan
mengamati ciri2 karakter
dari Movies dan Print screen yang telah diterima.
- Kelompok mendiskusikan
ciri-ciri
karakter yang ada dalam
Movies dan Print screen dan kosa kata apa yang pas untuk mendeskripsikan karakter dalam
Movies
dan Print screen.
- Guru
memimpin kelompok membahas
dan mencari kosa kata yang
ada dalam Movies dan Print screen.
- Guru
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
dengan mengarahkan jalannya mendeskripsikan
karakter dalam Movies dan Print screen.
- Guru memfasilitasi
peserta didik untuk
menyajikan hasil kerja kelompok
3. Konfirmasi
-
Guru
memberikan umpan balik
positif dan penguatan
dalam bentuk lisan dan tertulis
terhadap keberhasilan peserta didik.
-Guru
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi.
-
Guru
memfasilitasi peserta didik
untuk memperoleh pengalaman belajar yang
bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar dengan memberi informasi untuk bereksplorasi
lebih jauh.
C. Penutup
-Guru
memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasilnya bagus. - Guru
bersama-sama dengan peserta
didik membuat rangkuman
/ simpulan pelajaran
-Guru
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
3. Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan
bersamaan dengan tindakan
untuk mengamati proses belajar
mengajar dengan menggunakan
Movies dan Print screen
secara kelompok. Observasi dilakukan
oleh guru sebagai
peneliti dan rekan
sejawat selaku kolaborator. Aspek
yang diobservasi adalah
aktivitas belajar selama
KBM dan hasil belajar.
Pengamatan proses pembelajaran
menghasilkan skor aktivitas belajar, pengamatan hasil belajar
menghasilkan nilai ulangan harian.
4. Refleksi (Reflecting)
Hasil pengamatan
aktivitas belajar dan
hasil belajar siswa
berupa nilai ulangan harian
merupakan bahan untuk
didiskusikan oleh peneliti
dan kolaborator. Bahan tersebut
dianalisa kemudian direfleksi.
Hasil refleksi dijadikan dasar
perbaikan bagi rencana
tindakan pada siklus
II dengan menggunakan Movies dan Print
screen secara kelompok dengan disertai hasil print-screen dari movies.
Siklus II
1. Perencanaan
Peneliti menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran
yang dilengkapi dengan instrumen penilaian, Movies dan Print
screen, hasil
print-screen siswa dan pendeskripsiannya dan lembar pengamatan.
2.
Pelaksanaan Tindakan
A.
Apersepsi
-Guru menyiapkan
peserta didik secara
psikis dan fisik
untuk mengikuti proses
pembelajaran.
-Guru
memberikan pertanyaan awal untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai materi Pendeskripsian Orang dan Benda.
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
- Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok
kooperatif.
- Guru membagikan hasil print screen dari movies untuk dideskripsikan.
- Guru
melibatkan peserta didik dalam
membuat print-screen.
- Siswa mengelaborasi print screen movies
- Siswa menterjemahkan Movies dan Print screen
- Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar
peserta didik serta antar
peserta didik dengan guru.
- Guru menjelaskan prosedur menonton Movies dan Print screen.
2. Elaborasi
-Guru memberi kesempatan
peserta didik untuk
berpikir, menganalisis, dan mengamati dengan seksama hasil print-screen
dari Movies.
-Kelompok mendiskusikan
karakter yang
dideskripsikan pada Movies dan Print screen dan kosa kata apa yang sesuai untuk mendeskripsikan
karakter
pada Movies dan Print screen.
-Guru
memimpin kelompok memutar
Movies
dan Print screen.
-Guru
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
dengan mengarahkan jalannya menonton Movies dan Print screen.
- Guru
memfasilitasi peserta didik
untuk menyajikan hasil
kerja kelompok.
3. Konfirmasi
-Guru memberikan
umpan balik positif
dan penguatan dalam
bentuk lisan dan tertulis terhadap keberhasilan peserta didik.
-Guru
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi.
-Guru memfasilitasi
peserta didik untuk
memperoleh pengalaman
belajar yang bermakna
dalam mencapai kompetensi
dasar dengan memberi informasi
untuk bereksplorasi lebih jauh.
C. Penutup
-Guru
memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasilnya bagus.
-
Guru bersama-sama dengan
peserta didik membuat
rangkuman/ simpulan pelajaran.
-Guru
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan bersamaan
dengan tindakan untuk
mengamati proses belajar mengajar
dengan menggunakan Movies dan Print screen secara
kelompok dengan disertai daftar
pertanyaan. Pengamatan dilakukan
oleh guru sebagai peneliti dan
rekan sejawat sebagai
kolaborator. Aspek yang
diamati adalah aktivitas belajar
selama KBM dan
hasil belajar. Pengamatan
proses pembelajaran
menghasilkan skor aktivitas
belajar, pengamatan hasil
belajar menghasilkan nilai ulangan harian.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan bersama antara
peneliti dengan kolaborator. Hasil pekerjaan siswa berupa
nilai ulangan harian
serta hasil pengamatan
aktivitas belajar merupakan bahan
untuk didiskusikan. Bahan
tersebut direfleksi. Hasil
refleksi siklus II dijadikan
dasar untuk merefleksi
keseluruhan siklus apakah
telah memberikan hasil sesuai
yang diharapkan, yaitu
meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar Bahasa Inggris materi Describing People and
Thing melalui penggunaan Movies dan Print screen.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Kondisi Awal
1. Aktivitas belajar Bahasa Inggris
Dalam kegiatan
belajar mengajar maupun
dalam penugasan siswa cenderung pasif
dan menunggu temannya
untuk mengerjakan tugas. Beberapa siswa
bahkan sama sekali
tidak mengerjakan tugas
dengan alasan tidak bisa atau
tidak membawa buku
dan lebih memilih
bercakap-cakap atau bermain-main
dengan teman daripada belajar Bahasa Inggris dan
mengerjakan tugas. Dalam diskusi
kelompok siswa cenderung
diam, tidak aktif
dan individualis. Aktivitas pada
kondisi awal diamati
pada pembelajaran sebelum dilaksanakan tindakan.
Pengamatan dilakukan pada
aspek diskusi, kerjasama dan
keaktifan dalam pembelajaran
sebelumnya. Pengamatan aktivitas
belajar siswa dilakukan dengan menggunakan lembar observasi
dengan skor 1 sampai 5. Skor 5 = sangat baik, skor 4 = baik, skor 3 = cukup,
skor 2 = kurang, dan skor 1 = sangat
kurang.
Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa
rata-rata aktivitas siswa adalah
berada pada skor
2,81 atau pada
kualifikasi cukup. Hasil pengamatan aktivitas belajar Bahasa
Inggris nampak pada tabel berikut.
Tabel
1. Aktivitas belajar pada kondisi awal
No
|
Kualifikasi
|
Jumlah siswa
|
1
|
Kurang
|
5
|
2
|
Cukup
|
24
|
3
|
Baik
|
7
|
4
|
Sangat Baik
|
0
|
2. Hasil belajar Bahasa Inggris
Hasil
belajar pada kondisi
awal diperoleh dari
hasil ulangan harian pada kompetensi dasar Describing masih rendah. Masih rendahnya kemampuan siswa
dapat dilihat pada tabel
No
|
Aspek
|
Nilai
|
1
|
Nilai terendah
|
27
|
2
|
Nilai tertinggi
|
93
|
3
|
Rerata Nilai
|
53
|
4
|
Rentang Nilai
|
66
|
B.
Deskripsi Hasil Siklus I
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan
tindakan yang dilakukan
pada siklus I
meliputi penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang dilengkapi
dengan instrumen penilaian, media Movies dan Print screen, dan lembar
observasi. Penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dilakukan dengan cara memperbaiki
dengan menyesuaikan program
pembelajaran yang telah dibuat di awal semester. RPP disusun sesuai
dengan model RPP yang dilengkapi model menonton menggunakan Movies dan Print
screen. Pemilihan
materi media Movies
dan Print screen dilakukan dengan
mempertimbangan relevansinya
dengan materi yang sesuai dengan silabus.
Materi Movies
dan Print screen dipilih
untuk mempermudah
siswa mendeskripsikan karakter melalui bantuan gambar hidup dan suara.
Pada pembahasan ini akan dibuat secara runut tentang cara mendeskripsikan karakter.
Artinya, dengan media Movies dan Print screen ini siswa mendapatkan ide apa yang diperlukan utuk
mendeskripsikan karakter, kosa kata apa yang pas, struktur kalimat, dan cara mengucapkan kalimat-kalimat itu.
2. Tahap Tindakan
Pada
tahap Awal : Tindakan guru adalah menjelaskan cara mendeskripsikan karakter
dalam Movies, dan menjelaskan kosa kata dan struktur
kalimat pendeskripsian karakter dalam Print screen. Guru menjelaskan membuat
kalimat pendeskripsian yang diilhamkan dari Movies dan Print screen.
Misalnya pada Movies Kungfu Panda, menurut gambar,
Karakter utama movies itu ialah Po, bisa dideskripsikan dengan berbagai macam
adjektif. Adjektif ini bisa meliputi: determiner, observation, size, shape,
color, origin, dsb. Jadi kalimat pendeskripsiannya ialah: Po is an enthusiastic
big black and white American panda.
b.
Kegiatan
Inti
c.
1. Eksplorasi
- Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok
kooperatif.
- Guru menjelaskan kegiatan
yang akan dilakukan.
- Guru menjelaskan mengenai tujuan menonton Movies
dan Print screen.
- Guru
menjelaskan bagaimana mendeskripsikan karakter orang maupun benda
dalam
Movies
dan Print screen
Menjelaskan Adjective in Series
Menentukan Determiner. Determiner tergantung pada gambar yang ditunjukkan
oleh Movies. Bila benda atau orang yang dideskripsikan masih umum bisa
menggunakan a atau an. Jumlah benda orang yang dideskripsikan juga bisa jamak
atau tunggal.
Mengamati atau observasi movies. Pendeskripsian semacam ini bersifat subyektif. Setiap
siswa mempunyai pendapat atau kesan sendiri-sendiri terhadap karakter movies
yang akan dideskripsikan. Misalnya, kata cantik (beautiful) itu adalah sangat
subyektif, karena cantik dan tidaknya karakter tergantung pada pengamatan siswa
sendiri.
Mendiskripsikan Fisik. Pendeskripsian semacam ini
bersifat obyektif. Misalnya, Po is fat. Kata fat dikatakan obyektif karena
movies memang menampilkan karakter ini sebagai panda yang gemuk.
Mendeskripsikan Origin dan Material. Pendeskripsian semacam ini juga dikatakan sebagai
obyektif. Tetapi siswa memang harus bisa menarik kesimpulan dari movies tentang
asal benda atau orang dan bahan benda. Diperlukan logika yang kritis tentang
pendeskripsian jenis ini.
Mendeskripsikan qualifier: Untuk bisa mendeskripsikan qualifier, siswa perlu
mengetahui kejadian, dan kegiatan yang ditunjukkan oleh karakter. Atau kalau
yang dideskripsikan adalah benda, maka siswa perlu mengetahui tujuan dari
pembuatan benda itu.
2. Elaborasi
-Guru
memberi kesempatan peserta
didik untuk berpikir, menganalisis, dan
menyelesaikan masalah dari Movies
dan Print screen yang telah diterima.
-Kelompok mendiskusikan
hasil amatan
baik yang subyektif dan yang obyektif.
-Guru memimpin kelompok memutar Movies
dan Print screen.
-Guru
memfasilitasi peserta didik
dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
dengan mengarahkan jalannya
menonton Movies dan Print screen
-Guru
memfasilitasi peserta didik
untuk menyajikan hasil
kerja kelompok
3. Konfirmasi
-Guru
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan dan tertulis
terhadap keberhasilan peserta didik.
-Guru memberikan
konfirmasi terhadap hasil
eksplorasi dan elaborasi.
-Guru memfasilitasi
peserta didik untuk
memperoleh pengalaman
belajar yang bermakna
dalam mencapai kompetensi
dasar dengan memberi informasi
untuk bereksplorasi lebih jauh.
c.
Penutup
-Guru memberikan
penghargaan kepada kelompok
yang hasilnya bagus.
-Guru bersama-sama
dengan peserta didik
membuat rangkuman / simpulan pelajaran.
-Guru memberikan
umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran.
3. Hasil Pengamatan
a. Hasil Pengamatan Hasil Belajar Bahasa Inggris
Ulangan harian
dalam bentuk tes
tertulis dilakukan pada akhir
siklus I
untuk mendapatkan data
hasil belajar siswa.
Berikut adalah tabel hasil belajar pada siklus 1
Nama
|
Skor Test
|
Jumlah Siswa Yang Tuntas
|
||||
Kondisi Awal
|
Siklus 1
|
Kondis Awal
|
Siklus 1
|
|||
|
|
|
Sudah
|
Belum
|
Sudah
|
Belum
|
Aditya Hery Adha
|
77
|
100
|
1
|
0
|
1
|
|
Aditya Permadi
|
88
|
100
|
1
|
0
|
1
|
|
Agung Cahyo N
|
77
|
70
|
1
|
0
|
1
|
|
Andreas Wiraniagara
|
66
|
100
|
0
|
1
|
1
|
|
Andri Setiawan
|
77
|
90
|
1
|
0
|
1
|
|
Anggriani Puspitaningrum
|
88
|
90
|
1
|
0
|
1
|
|
Asri Aulia Ramadan
|
88
|
90
|
1
|
0
|
1
|
|
Backtiar L
|
77
|
90
|
1
|
0
|
1
|
|
Fakhri Yusuf Bakhtiar
|
77
|
90
|
1
|
0
|
1
|
|
Indah Sri Rahayu
|
77
|
80
|
1
|
0
|
1
|
|
Hartawan Christian
|
77
|
90
|
1
|
0
|
1
|
|
Inna Fachrina Yuliana
|
77
|
80
|
1
|
0
|
1
|
|
Ligna Ayu Avisha
|
88
|
80
|
1
|
0
|
1
|
|
Linda Puji Setyaningrum
|
77
|
80
|
1
|
0
|
1
|
|
Luqman Setya B
|
88
|
90
|
1
|
0
|
1
|
|
Luthfi Tardjana
|
77
|
80
|
1
|
0
|
1
|
|
M. Bagas W
|
88
|
80
|
1
|
0
|
1
|
|
M. Imam Fauzi
|
77
|
90
|
1
|
0
|
1
|
|
M. Nur Haidar
|
77
|
80
|
1
|
0
|
1
|
|
M. Syaefurridho
|
77
|
90
|
1
|
0
|
1
|
|
M. Abdusy Syukur
|
77
|
100
|
1
|
0
|
1
|
|
Nafisatul Mufidah
|
88
|
80
|
1
|
0
|
1
|
|
Oliviera Putri Pangestika
|
77
|
80
|
1
|
0
|
1
|
|
Putri Prasna Paramitha
|
88
|
90
|
1
|
0
|
1
|
|
Rania Rahmawati Wahyu
|
77
|
80
|
1
|
0
|
1
|
|
Salsabila Talitha N
|
88
|
90
|
1
|
0
|
1
|
|
Suseno
|
77
|
80
|
1
|
0
|
1
|
|
Tika Devi Utami
|
66
|
80
|
0
|
1
|
1
|
|
Vita Sulistyoningrum
|
66
|
80
|
0
|
1
|
1
|
|
Yerika P.R.
|
99
|
90
|
1
|
0
|
1
|
|
Yudo Budi Saputro
|
77
|
90
|
1
|
0
|
1
|
|
Zulfa Yuniarti
|
88
|
90
|
1
|
0
|
1
|
|
Rata-Rata/Total
|
80.09375
|
86.5625
|
29
|
3
|
32
|
|
Tabel 1
|
|||||
Distribusi Frekuensi Pre Test
|
|||||
X
|
F
|
Persen
|
X*F
|
Kumulatif F
|
Kumulatif %
|
66
|
3
|
4.69%
|
198
|
3
|
9.38%
|
77
|
18
|
28.13%
|
1386
|
21
|
65.63%
|
88
|
10
|
15.63%
|
880
|
31
|
96.88%
|
99
|
1
|
1.56%
|
99
|
32
|
100.00%
|
Total
|
32
|
Dari tabel 1,
yaitu tentang frekuensi Pre-test, bisa diketahui bahwa jumlah anak yang
mendapatkan nilai 66 sebanyak 3 orang, 4.69% dari jumlah siswa. Ada 18 siswa
mendapatkan nilai 77, berarti yang mendapat nilai 77 sebesar 28.13 persen.
15.63% siswa mendapat nilai 88 karena ada 10 siswa yang mendapatkan nilai ini.
Hanya ada 1 orang yang mendapat nilai 99, yang berarti sejumlah 1.56%
Tabel 2
Statistik Pre Test
|
|
Rata-Rata
|
80.09
|
Standar Deviasi
|
7.51
|
Ukuran Sample
|
32.00
|
konfdens
|
1.96
|
margin of error
|
2.60
|
Batas Atas
|
82.70
|
Batas Bawah
|
77.49
|
Nilai Tertinggi
|
99.00
|
Nilai Terendah
|
66.00
|
Range
|
33.00
|
Median
|
77
|
Mode
|
77
|
Dari tabel 2,
yaitu tabel statistik Pre test, diketahui bahwa Rata-rata nilai siswa sebesar
80.9, Standar deviasi 7.51, ukuran sample 32, dan konfidensi sebesar 1.96.
Margin error sebesar 2.6, Dengan demikian Batas Atas bisa diketahui dengan
menerapkan rumus: Margin error ditambah rata-rata. Rumus margin error adalah
1.96 (konfidensi) dikalikan standar deviasi dibagi akar dari ukuran sample.
Tabel 4
|
|||||
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Post Test
|
|||||
|
|
|
|
|
|
X
|
F
|
Persen
|
X*F
|
Kumulatif F
|
Kumulatif %
|
70
|
1
|
3.13%
|
70
|
1
|
3.13%
|
80
|
13
|
40.63%
|
1040
|
14
|
43.75%
|
90
|
14
|
43.75%
|
1260
|
28
|
87.50%
|
100
|
4
|
12.50%
|
400
|
32
|
100.00%
|
Total
|
32
|
|
|
|
|
Tabel 5
Statistik Post Test
|
|
Rata-Rata
|
86.56
|
Standar Deviasi
|
7.45
|
Ukuran Sample
|
32.00
|
konfdens
|
1.96
|
margin of error
|
2.58
|
Batas Atas
|
89.14
|
Batas Bawah
|
83.98
|
Nilai Tertinggi
|
100.00
|
Nilai Terendah
|
70.00
|
Range
|
30.00
|
Median
|
90
|
Mode
|
90
|
b. Hasil
Pengamatan Aktivitas Belajar Bahasa Inggris
Pada siklus
I pembelajaran menggunakan
Movies dan Print screen yang
dibuat oleh guru. Menonton berjalan
kurang lancar karena
siswa kesulitan menjawab
pertanyaan yang ada. Diskusi kelompok
berjalan cukup baik.
Kerjasama yang baik dalam
kelompok terlihat pada kelompok 1,
siswa dalam kelompok terlihat sangat antusias mengikuti menonton. Kelompok 2 didominasi oleh 1
anggotanya, sementara anggota
yang lain kurang
aktif. Aktivitas belajar Bahasa
Inggris pada pembelajaran menggunakan Movies dan Print screen secara kelompok diamati dengan menggunakan lembar
observasi siswa. Ada
tugas aspek yang
diamati, yaitu diskusi, kerjasama,
dan keaktifan. Hasil
pengamatan aktivitas belajar
nampak pada tabel berikut.
4. Refleksi
a. Refleksi Aktivitas Belajar Bahasa Inggris
Pada siklus
I telah dilaksanakan
pembelajaran dengan
menggunakan Movies dan Print screen yang dibuat oleh guru, aktivitas belajar
Bahasa Inggris mengalami
peningkatan dibandingkan dengan
kondisi awal.
b. Refleksi Hasil Belajar Bahasa Inggris
Pada siklus
I telah dilaksanakan
pembelajaran dengan
menggunakan Movies dan Print screen yang dibuat oleh guru pada materi Sistem
syaraf, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi
awal.
c. Refleksi Tindakan Siklus I
Dalam pelaksanaan
tindakan ada beberapa
hal yang menjadi
catatan, yaitu:
1. Guru
perlu memberikan perhatian lebih kepada anggota kelompok yang cenderung
individual, sehingga tidak terjadi dominasi 1 atau 2 siswa.
2. Guru perlu
lebih tegas menegur
siswa yang cenderung
pasif atau tidak serius,
bercakap-cakap dan bahkan
bermain-main dengan teman.
3. Movies
dan Print screen perlu dibuat oleh siswa.
4. Siswa
membuat pertanyaan dan jawaban
5. Pertanyaan
dan jawaban yang ada di bacakan secara bergilir.
6. Untuk meningkatkan
aktivitas belajar, maka
semua siswa perlu mendapatkan daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan ,
sehingga semua siswa
dapat terlibat secara
aktif dalam proses
pembelajaran.
C. Deskripsi Hasil Siklus II
1. Tahap Perencanaan
Tahap
perencanaan tindakan yang
dilakukan pada siklus
II meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran, daftar
pertanyaan, gambar-gambar movies yang berkaitan dengan Pendeskripsian orang dan benda.
Adapun lembar observasi aktivitas belajar siswa menggunakan
format yang sama dengan siklus I. Penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dilakukan dengan cara memperbaiki
dengan menyesuaikan program
pembelajaran yang telah dibuat di awal semester. RPP disusun sesuai
dengan model RPP yang dilengkapi model menonton Movies dan Print screen yang di susun oleh
siswa.
2.
Pelaksanaan Tindakan
Tindakan
yang dilakukan pada
pembelajaran mengacu pada perencanaan tindakan
yang telah dibuat.
Materi ajar yang
disajikan pada siklus adalah Pendeskripsian orang dan benda.
a. Apersepsi
-Guru menyiapkan
peserta didik secara
psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran.
-Guru memberikan pertanyaan awal untuk
mengetahui pengetahuan siswa mengenai materi Describing People and Thing.
b. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
-Guru
membagi peserta didik ke dalam kelompok kooperatif, berdasarkan nomor absen, setiap kelompok terdiri
dari 4 orang, satu baris.
-Guru
mempertontonkan
Gambar-gambar movies
yang berkaitan dengan pendeskripsian
benda dan orang.
-Guru melibatkan peserta didik membuat print screen gambar-gambar
yang akan
dideskripsikan.
Siswa memperhatikan Movies
dan memutuskan adegan mana yang akan diprinsrkinkan
Guru memberi contoh bagaimana mendeskripsikan orang atau
benda yang tertayang dalam Movies. Guru juga mengajarkan bagaimana
memprinskrinkan gambar ke laptop.
Guru memperagakan pendeskripsian orang di print screen berdasarkan
konteksnya
Siswa
memahami order of adjectives untuk mendeskripsikan orang
Siswa berdiskusi untuk membuat printscreen movies yang akan dideskripsikan
Siswa sedang membuat printscreen movies dan mendeskripsikanya
Hasil Print Screen Movies yang didesrkipsikan
2. Elaborasi
-Guru memberi
kesempatan peserta didik
untuk berpikir, menganalisis, dan
memutuskan gambar mana yang
akan diprinskrin dan dideskripsikan dengan pengolah kata
-Kelompok
mendiskusikan adjectives apa
yang akan digunakan untuk mendeskripsikan gambar movies yang sudah di
prinskrinkan.
-Guru
memfasilitasi peserta didik
dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif
dengan mengarahkan jalannya proses dari menonton
Movies, Print screen, dan pendeskripsian
-Guru
memfasilitasi peserta didik
untuk menyajikan hasil kerja kelompok
3. Konfirmasi
-Guru memberikan
umpan balik positif
dan penguatan dalam bentuk lisan dan tertulis terhadap
keberhasilan peserta didik. Guru
memberikan konfirmasi terhadap
hasil eksplorasi dan elaborasi. -Guru memfasilitasi
peserta didik untuk
memperoleh pengalaman
belajar yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar
dengan memberi informasi
untuk bereksplorasi lebih jauh.
C. Penutup
-Guru
memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasilnya bagus. -Guru
bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/ simpulan pelajaran -Guru memberikan
umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran
3.
Hasil Pengamatan
a. Hasil Pengamatan Hasil Belajar Biolgi
Ulangan
harian dalam bentuk
tes tertulis dilakukan
pada akhir siklus 2
untuk mendapatkan data
hasil belajar siswa.
Berikut adalah tabel hasil belajar pada siklus 2 :
Berdasarkan Tabel 4.2
diketahui bahwa skor rata-rata post-tes pada siklus 2 mencapai 93,71. Dari 35
siswa yang mengikuti pre-tes, siswa yang nilainya ≥ 75 sebanyak 8 siswa
dan untuk post-tes dari 35 siswa yang nilainya ≥ 75 adalah 34 siswa.
Berdasarkan skor hasil pre-tes dan post- tes pada siklus I dapat
diketahui persentase ketuntasan belajar siswa pada saat post-tes yaitu
mencapai 97,14%. Persentase ketuntasan belajar yang diperoleh siswa lebih dari
85 %, dengan demikian pada siklus 2 dapat dikatakan siswa mencapai ketuntasan
belajar.
b.
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Bahasa Inggris
Pembelajaran menggunakan
Movies dan Print screen yang
dibuat oleh siswa dapat mempengaruhi aktifitas siswa, hal ini dapat dilihat
karena siswa lancar menjawab pertanyaan
yang ada pada Kartu Kesempatan dan Dana Umum.
Diskusi kelompok berjalan
baik. Kerjasama yang baik dalam kelompok terlihat pada semua
kelompok. Aktivitas belajar Bahasa Inggris pada pembelajaran menggunakan Movies
dan Print screen secara kelompok
diamati dengan menggunakan lembar
observasi siswa. Ada
tugas aspek yang
diamati, yaitu diskusi, kerjasama,
dan keaktifan. Hasil
pengamatan aktivitas belajar
nampak pada tabel berikut.
5. Refleksi
a. Refleksi Aktivitas Belajar Bahasa Inggris
Pada siklus
II telah dilaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan Movies dan Print
screen yang dibuat oleh siswa. Aktivitas
belajar Bahasa Inggris mengalami peningkatan dibandingkan
dengan siklus I. Aktifitas berdasarkan Kualifikasi pada siklus
1 yang mempunyai nilai kurang sebesar 42,86%, nilai cukup 48,57%, nilai baik
8,57%, dan sangat baik 0%. Sedangkan
pada siklus2 yang mempunyai nilai kurang 0%, nilai cukup 8,57%, nilai baik
42,86%, sangat baik 48,57%.
b.
Refleksi Hasil Belajar Bahasa Inggris
Pada siklus
II telah dilaksanakan
pembelajaran dengan
menggunakan Movies dan Print screen yang dibuat oleh siswa Hasil
belajar dan Aktifitas siswa mengalami peningkatan dibandingkan
dengan siklus I.
Pada siklus 1 nilai post test sebesar 72,14 sedangkan pada siklus ke 2
sebesar 93,71. Hal ini berarti ada kenaikan sebesar 21,57%
d. Refleksi Tindakan Siklus II
Dalam pelaksanaan
tindakan ada beberapa
hal yang menjadi
catatan, yaitu: - Menonton Movies dan Print screen berjalan
lancar, siswa sudah
memahami aturan menonton. -
Siswa antusias mengikuti
menonton, anggota kelompok
terlibat aktif.
D.
Pembahasan
Sebagian permasalahan
dalam penelitian ini
adalah rendahnya aktivitas dan
hasil belajar Bahasa Inggris. Hal
tersebut karena guru
belum menggunakan media yang
tepat untuk membantu
siswa mempelajari materi
Bahasa Inggris. Untuk mengatasi
hal tersebut guru perlu pemilihan media yang tepat untuk memecahkan masalah
tersebut.
Media Movies dan Print screen dalam penelitian
tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, penggunaan media Movies dan Print
screen yang di buat oleh guru pada siklus I
dan Movies dan Print screen yang dibuat oleh siswa pada siklus II Media menonton
Movies dan Print screen dapat meningkatkan Aktifitas dan Hasil belajar siswa.
Pemilihan
media pembelajaran yang tepat dapat membantu meningkatkan Hasil Belajar siswa.
Pada menonton Movies dan Print screen ini siswa terlihat antusias dan aktif.
Hal ini sependapat dengan Susiana, 2007 bahwa Media pembelajaran yang tepat
dapat melibatkan siswa berperan secara aktif baik secara fisik, mental maupun
emosional. Media pembelajaran dapat menarik minat dan gairah belajar siswa
Hasil belajar adalah
perubahan-perubahan tingkah laku siswa yang dikehendaki benar-benar terjadi
setelah siswa mengalami proses belajar. Hasil belajar sering disebut dengan
prestasi belajar. Prestasi belajar siswa atau hasil belajar siswa biasanya
dinyatakan dalam skor hasil tes. Hasil belajar dalam penelitian ini dinyatakan
dengan hasil tes yang diberikan pada awal siklus belajar, disebut sebagai pre-tes
yang diberikan sebelum pembelajaran dan disebut post-tes yang diberikan
setelah pembelajaran berakhir. Skor yang diperoleh siswa dalam pre-tes
dan post-tes dapat digunakan sebagai indiktor peningkatan hasil belajar
siswa pada penelitian ini. Adanya peningkatan skor siswa dari pre-tes ke
post-tes dan skor siswa dari siklus I ke siklus II dapat menggambarkan
peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Berdasarkan pendapat
Haryono (2006) penilaian hasil belajar dapat mengungkapkan semua aspek
domain pembelajaran. Sopyan (2006)
menyatakan sistem evaluasi yang ada sekarang perlu dikembangkan sesuai dengan
teknik pembelajaran yang selaras dengan tujuan pendidikan BAHASA INGGRIS itu
sendiri.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
diperoleh data bahwa Skor rata-rata post-tes pada siklus I mencapai
72.14 dan siklus II mencapai 93.71.
Berdasarkan analisis data tersebut diketahui bahwa terjadi peningkatan skor
rata-rata post-tes dari siklus I ke siklus II, dengan demikian dapat
dikatakan ada peningkatan hasil belajar. Adanya peningkatan hasil belajar
tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan media Movies
dan Print screen yang di buat oleh siswa dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Menurut Ibrahim (2005) hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa
setelah kegiatan pembelajaran. Sedangkan menurut Wulandari (2006) hasil belajar adalah hasil
yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran yaitu dengan adanya peningkatan
persentase hasil belajar dalam hal konsep, kretivitas, keterampilan proses,
aplikasi dan sikap siswa terhadap pembelajaran. Syarat ketuntasan belajar siswa
telah ditetapkan sebesar 85%, dengan ketuntasan masing-masing siswa sebesar 75.
Pada siklus I ketuntasan belajar klasikal mencapai 42,86%, dengan demikian pada siklus I
dapat dikatakan bahwa siswa tidak mencapai ketuntasan belajar. Persentase
ketuntasan pada siklus II mencapai 97,14%,
dengan demikian pada siklus II siswa mencapai ketuntasan belajar. Hal ini
membuktikan bahwa dengan adanya perbedaan ketuntasan belajar dari siklus I ke
siklus II dapat dijadikan indikator adanya peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas
dapat diketahui bahwa Media Movies dan Print screen yang dibuat oleh siswa mampu
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI
BAHASA
INGGRIS SMK Negeri 2 Salatiga. Meningkatnya hasil
belajar ini dikarenakan dalam proses pembelajaran yang dilakukan dalam
penelitian siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Adanya peningkatan
hasil belajar siswa dapat dijadikan sebagai indikator bahwa siswa sudah
melakukan proses belajar.
Respons Siswa terhadap
pembelajaran Movies dan Print screen
Respons
siswa merupakan tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Respons
siswa terhadap pembelajaran dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
angket. Angket respons siswa mencakup tanggapan siswa terhadap “Pembelajaran
dengan Menggunakan Media Movies dan Print screen”.
Berdasarkan data dari angket, diperoleh hasil bahwa menurut sebagian besar
siswa pembelajaran dengan “Media
Movies dan Print screen” dapat membuat siswa berani dan aktif
dalam menjawab, bertanya dan menyampaikan pendapat; siswa merasa senang dengan
pembelajaran yang dilakukan; siswa lebih mudah memahami materi dengan
pembelajaran yang dilakukan peneliti; pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan
harapan siswa; pembelajaran yang dilakukan tidak sama dengan
pembelajaran-pembelajaran yang lain; pembelajaran yang dilakukan dapat
meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi pada diri siswa serta memotivasi
siswa dalam belajar. “Media Movies
dan Print screen” membuat siswa memahami manfaat menonton dapat
dijadikan media pembelajarn yang menyenangkan.
Berdasarkan
data di atas, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa siswa lebih senang
jika pembelajaran dilakukan dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran seperti diskusi,. Siswa merasa termotivasi dan lebih mudah
memahami materi yang diajarkan dengan menerapkan “Media Movies dan Print screen”.
Berdasarkan
data yang diperoleh persentase rata-rata siswa yang memilih ″ya″ sebesar 100%,
sedangkan dalam ketentuan yang sudah dibuat dikatakan jika persentase rata-rata
mencapai lebih dari 50 % maka pembelajaran yang dilakukan mendapat respons
positif dari siswa. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa
mempunyai tanggapan atau respons positif terhadap penerapan “Media Movies dan Print screen”.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
1).
Pembelajaran dengan menggunakan Media Movies dan Print screen dapat
meningkatkan hasil belajar siswa di SMK Negeri 2 Salatiga. Pada siklus
II telah dilaksanakan
pembelajaran dengan
menggunakan Movies dan Print screen yang dibuat oleh siswa Hasil
belajar dan Aktifitas siswa mengalami peningkatan dibandingkan
dengan siklus I.
Pada siklus 1 nilai post test sebesar 72,14 sedangkan pada siklus ke 2
sebesar 93,71.
2).
Pembelajaran dengan menggunakan Media Movies dan Print screen dapat
meningkatkan Aktifitas siswa di SMK Negeri 2 Salatiga. Aktivitas belajar
Bahasa Inggris mengalami
peningkatan dibandingkan dengan
siklus I. Aktifitas berdasarkan
Kualifikasi pada siklus 1 yang mempunyai nilai kurang sebesar 42,86%, nilai
cukup 48,57%, nilai baik 8,57%, dan sangat baik 0%. Sedangkan pada siklus2 yang mempunyai nilai
kurang 0%, nilai cukup 8,57%, nilai baik 42,86%, sangat baik 48,57%.
B. Saran
Berdasarkan hasil
penelitian dan data-data pendukung ini, peneliti menyarankan:
1.
Mengingat
pembelajaran dengan “Media Movies
dan Print screen” dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris
siswa, seperti dalam pembahasan pada penelitian ini maka disarankan
pembelajaran ini dapat diterapkan
sebagai variasi dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris di SMK
Negeri 2 Salatiga.
2. Pada kesempatan ini peneliti menerapkan pembelajaran
dengan “Media Movies dan Print
screen” pada materi Mendeskripsikan
Orang dan Benda, dapat meningkatkan hasil belajar dan aktifitas siswa.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan bagi peneliti yang lain dapat menggunakan
pembelajaran yang sama tentang “Media
Movies dan Print screen” pada materi pelajaran yang sama di
sekolah yang berbeda untuk memperkuat hasil penelitian ini dan sebagai
pembanding.
3.
Media
Movies dan Print screen menuntut guru untuk kreatif. Bagi guru yang akan melakukan penelitian ini disarankan
agar berkolaborasi dengan guru TIK, hal ini untuk memudahkan dalam pembuatan
papan Movies dan Print screen..
4. Pada
“Media Movies dan Print screen”
pembelajarannya terpusat pada siswa untuk itu perlu banyak pendamping bagi
siswa, berhubungan dengan hal tersebut dalam penerapan pembelajaran ini
disarankan guru membuat team teaching.