Minggu, 02 Desember 2012


Upaya Peningkatan Pemahaman Input Bahasa Inggris Menggunakan Instruksional Translation Grammar  



A. Latar Belakang Masalah
Sekarang-sekarang ini ada perdebatan seru seputar pengajaran dan belajar  ‘ilmu pengetahuan yang dikonstruksi’ melawan “pengetahuan yang diajarkan’ (Hmelo-Silver, 2007; Kirschner, 2006; Rowe, 2006) Di satu sisi, para penganut konstruktifisme berkeyakinan bahwa sifat dasar pembelajaran  ialah setiap individu menciptakan pemahaman sendiri tentang dunia dari pengalaman pertama, tindakan dan refleksi, tidak dari informasi yang dicerna terlebih dahulu dan ketrampilan yang disajikan oleh seorang guru dan teks (Zevenbergen, 1995). Di lain pihak , penganut paham instruktifisme berkeyakinan teguh bahwa pengajaran langsung dan eksplisit sangat bermanfaat dalam mencapai tujuan pendidikan tertentu. Mereka beranggapan bahwa untuk bisa mendapatkan pengetahuan siswa harus mengikuti pelajaran yang terstruktur.

 Di era moderen ini banyak sekali ditawarkan metode mengajar  melalui pendekatan konstruktifisme bernuansa tekhnologi canggih. Metoda mengajar tersebut memang memberikan input kosa kata, frase, ataupun kalimat-kalimat Bahasa Inggris dengan cepat. Namun pada kenyataannya, masih banyak masukan itu belum bisa dipahami dengan baik oleh siswa, sehingga siswa tidak bisa konstruk.  Siswa kurang berkompeten secara linguistik dalam memaknai masukan tersebut. Dengan kata lain, taraf akuisisi bahasa siswa masih begitu rendah. Sebagai contoh, ketika siswa di SMK N2 diberi kesempatan menonton film berbahasa Inggris di laboratorium bahasa, mayoritas siswa menerima kosa kata, frase, kalimat bahasa Inggris banyak sekali. Namun demikian  ketika diberi tugas untuk menceritakan ulang film tersebut dalam Bahasa Inggris baik secara lisan maupun tertulis, kebanyakan siswa tidak berkompeten dalam mengungkapkan kembali apa yang sudah didapatkan. Ini artinya bahwa daya serap siswa masih rendah. Banyak input masuk di dalam diri siswa, tetapi kompetensi linguistik mereka tidak memungkinkan untuk menyerap input tersebut, sehingga input itu tidak bisa dipahami. Penulis berhipotesa bahwa  kurangnya pemahaman tentang masukan Bahasa Inggris ini diduga disebabkan karena metode pengajaran yang diterapkan tidak meningkatkan kompetensi linguistik siswa. Guru Bahasa Inggris terlalu asyik dalam memanfaatkan tekhnologi moderen dalam pengajarannya, sehingga kompetensi linguistik menjadi terabaikan. Padahal, kompetensi linguistik ini merupakan kunci utama untuk bisa memproses input bahasa sehingga input tersebut bisa dipahami. Baik pengajaran dengan metode komunikatif maupun audio lingual memang banyak sekali diterapkan dalam dunia pendidikan Bahasa Inggris di masa moderen ini. Namun, bila metoda tersebut tidak memberikan dampak yang membangun kompetensi linguistik untuk menyerap input bahasa, maka lebih baik dikembalikan ke metoda Translation Grammar.

Dengan menggunakan metoda pengajaran Translation Grammar maka diharapkan daya serap siswa terhadap masukan Bahasa Inggris baik itu dari audio visual maupun tertulis bisa meningkat. Dengan meningkatnya daya serap itu, maka siswa bisa mengungkapkan kembali input tersebut dalam sebuah tulisan karangan maupun laporan lisan. Oleh karena itu marilah kita tidak melupakan metoda Translation Grammar yang dianggap oleh banyak ahli pengajaran sebagai metoda yang sudah kuno. Dunia pengajaran Bahasa Inggris perlu melihat kembali metoda Translation Grammar ditengah-tengah pengajaran yang bernuansa tekhnologi yang canggih dan moderen ini. Pada kenyataannya banyak para siswa yang kurang menyukai metoda Translation Grammar ini, mengingat metoda ini terkesan kurang modern. Oleh karena itu guru Bahasa Inggris perlu memadukan pengajaran Translation Grammar di kelas maupun di laboratorium bahasa dengan cara yang menyenangkan.
Jadi, perlu dilakukan dua tindakan yang penting dalam rangka meningkatkan daya serap Bahasa Inggris, yaitu perlu di terapkannya metoda menterjemahkan atau Translation di kelas maupun di laboratorium bahasa dan metoda Grammar menggunakan alat peraga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar